Selasa, 01 September 2015

Pulau Weh, Sejuta Pesona Sang Mahakuasa di Ujung Indonesia



INDONESIA merupakan negara kepulauan dengan aneka ragam tradisi dan budaya. Pulau-pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke tentunya memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya adalah Pulau Weh, yang terletak di ujung barat Indonesia.

Pulau Weh masuk bagian Provinsi Aceh. Sabang merupakan kota terbesar yang berada di pulau mungil itu. Berjalan-jalan ke Kota Sabang seperti mengitari labirin dengan beragam objek wisata. Maka tak heran jika begitu banyak wisatawan domestik dan asing yang berkunjung ke sini.

Wartawan Lampung Post sempat mengabadikan beberapa objek wisata menarik di sana. Salah satunya adalah Tugu 0 Kilometer Indonesia yang terletak di ujung barat Pulau Weh. Kita membutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan darat dari pusat Kota Sabang menuju tugu yang banyak menjadi incaran wisatawan di sana.
Sepanjang jalan yang kita lalui adalah hutan mungil yang masih memiliki keragaman hewani. Wajar saja jika banyak monyet ekor panjang berkeliaran di pinggir jalan saat kita hendak menuju Tugu 0 Kilometer Indonesia itu.

Menurut Sulaiman, pemandu wisata kami, di Tugu 0 Kilometer hampir setiap hari pengunjung berdatangan menuju objek wisata yang satu ini. Dalam sehari bisa mencapai 500 orang yang datang. Rata-rata wisatawan yang datang ke sini berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara. Salah stau spot yang banyak menjadi incaran berfoto adalah plang bertuliskan “Tugu 0 Kilometer Indonesia”.
Para pengunjung antre bergantian untuk mengabadikan momen terindah di sana. Hampir tak ada jeda untuk sekadar berfoto di sana. Satu wisatawan pergi, wisatawan lainnya sudah mengantre di belakangnya. “Alhamdulillah selalu ramai di sini,” kata dia.

Tugu 0 Kilometer Indonesia yang berada di Pulau Weh ini merupakan titik awal di bagian paling barat Indonesia. Sempat berganti-ganti tempat, selama dua kali, akhirnya kini tugu ini ditetapkan di Gampong Iboih, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Jalanan yang dilalui relatif mulus dan halus, maka Anda tak perlu khawatir. 

Lampung Post sempat berjalan sendirian lantaran sepeda motor yang kami tumpangi bocor persis di tengah hutan. Tak disangka saat Lampung Post berjalan bantuan pun datang saat seorang bocah melintas menuju tugu yang sama.

Kota Sabang tak sekadar Tugu 0 Kilometer Indonesia. Hijrah Saputra, Duta Wisata Aceh 2008 ini juga menjadi pemandu kami, mengajak untuk mengintip keindahan Pantai Iboih. Pantai Iboih merupakan destinasi wisata yang sangat terkenal di Aceh. Beragam aktivitas bisa dilakukan di pantai cantik ini. Tiket masuknya pun gratis. Maka wajar saja jika pengunjung ramai di sini. Selain suguhan pantai cantik, gratis pula. Wah, benar-benar surga dunia.

Hijrah mengatakan pantai ini termasuk banyak yang dikunjungi turis mancanegara. Wisatawan bisa berenang bebas dengan aman. Anak-anak pun banyak yang berenang di sini. Selain itu, Pantai Iboih juga memiliki keindahan bawah laut yang begitu memukau. Spot diving di pantai ini juga ramai dikunjungi para penyelam.
Pantai ini snagat jernih. Melalui sebuah jembatan yang menjorok ke lautan, Lampung Post menyaksikan keindahan bawah laut Pantai Iboih yang begitu menawan. Ikan-ikan saling berkejaran dan terumbu karang yang masih alami. Inilah salah satu yang menjadi daya tarik para wisatawan saat berkunjung ke sini. “Pantainya masih sangat cantik dan bersih, terumbu karangnya juga keren," kata pemilik oleh-oleh Piyoh tersebut.

Nah, jika Anda sedang berkunjung ke Sabang, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh. Salah satu pusat oleh-oleh terkenal di Sabang adalah Piyoh. Selain harga yang ditawarkan begitu murah, kualitas produknya pun oke. Toko yang telah tersebar di empat lokasi di Sabang dan Banda Aceh ini menjual aneka oleh-oleh mulai dari kopi Aceh, kaus, topi, gantungan kunci, dan produk-produk lainnya.
Jika Anda sedang ke Sabang, jangan lupa Piyoh ya. 









0 komentar:

Posting Komentar

Pages